Presiden Minta K/L Segera Eksekusi Program 2018
Jakarta, Kominfo - Presiden Joko Widodo
mengingatkan bahwa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2018
sudah ia serahkan kepada para menteri dan pimpinan lembaga pada akhir
tahun 2017 lalu. Karena itu, Presiden meminta agar seluruh
Kementerian/Lembaga (K/L) segera mengeksekusi program dan kegiatan kerja
yang telah direncanakan.
“Sekali lagi saya ingin mengulangi, jangan sampai kebiasaan-kebiasaan lama yang business as usual,
yang rutinitas, yang monoton itu harus kita buang,” pesan Presiden
Jokowi saat memberikan pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna Awal
Tahun Anggaran 2018, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (03/01/2018) siang.
Presiden
meminta para pimpinan K/L harus menjadikan tahun 2018 itu betul-betul
sebuah kerja yang dimulai sejak awal, sehingga diharapkan kemiskinan,
ketimpangan, dan keterbelakangan bisa dituntaskan.
Dalam arsip www.setkab.go.id
tercatat DIPA untuk 86 K/L pada Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp847,4
triliun, dan transfer ke daerah dan Dana Desa sebesar Rp766,2 triliun.
DIPA ini telah diserahkan oleh Presiden Jokowi kepada pimpinan K/L di
Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Rabu, 6 Desember 2017.
Peningkatan Investasi SDM
Dalam
bagian lain pengantarnya pada Sidang Kabinet Paripurna itu, Presiden
Jokowi menyampaikan keinginannya agar di 2018 ini pemerintah memberikan
perhatian pada peningkatan investasi sumber daya manusia (SDM).
“Jumlah
penduduk kita 250 juta, 60 persen di antaranya adalah anak-anak muda.
Bonus demografi ini harus menjadi kekuatan dan peluang kita melalui
peningkatan pendidikan dan pelatihan vokasi yang sudah mulai kita
jalankan sejak tahun 2017,” tutur Presiden Jokowi.
Presiden
menekankan, pemerintah harus terus memperbaiki piramida kualifikasi
tenaga kerja agar menjadi tenaga yang terlatih yang terampil sehingga
bisa terserap semuanya oleh industri-industri.
“Kita
ingin keahlian, keterampilan yang diajarkan di sekolah-sekolah vokasi
harus benar-benar sambung dengan dunia kerja, dengan kebutuhan
industri,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden
juga meminta para menteri Kabinet Kerja agar tidak melupakan calon
tenaga kerja yang saat ini mayoritas masih berpendidikan SD dan SMP,
harus di-upgrade, diperbaiki.
“Kita
tingkatkan kompetensinya, misalnya melalui program pelatihan kerja,
pemagangan, program sertifikasi yang juga sudah kita mulai, tetapi perlu
kita perluas sesuai kebutuhan industri-industri kita,” tutur Presiden
Jokowi.
Sidang Kabinet Paripurna itu dihadiri oleh Menko Polhukam
Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut B.
Pandjaitan, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri
Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung,
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri PPN/Kepala Bappenas
Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Keuangan Sri
Mulyani Indrawati, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Desa dan
PDTT Eko Sandjojo, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri
Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi, Menristek
dan Dikti M. Nasir, Menkominfo Rudiantara, Menteri PANRB Asman Abnur,
Mendikbud Muhadjir Effendy, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Tito
Karnavian, dan Jaksa Agung Prasetyo.Sumber : www.kominfo.go.id
Komentar
Posting Komentar